4.11.2010

Pemikiran Gusdur di bahas di warong kopi


masih terasa sekali kepergian seorang guru bangsa yang 100 harinya diperingati dengan pembacaan tahlil seluruh bangsa tak terkecuali di jombang sendiri ribuan orang bertahlil bersama dengan keluarga di pondok pesantren tebu ireng, kyai unik dan langka mungkin beliau salah satunya di 50 tahun terakhir yang ada di bumi nusantara ini siapa lagi kalau bukan Gus Dur sapaan akrab kyai haji Abdul Rahman Wahid yang dengan lugas dan ceplas- ceplosnya berucap, terutama menyoal pluralisme dan multikulturalisme.
tentunya tema ini menarik sekali diperbincangkan oleh tokoh muda diwarong kopi depan kampus tadi sore, sebut saja ulum mahasiswa jurusan ilmu ekonomi yang juga penganut gusdurian ini tetapi ada satu pertanyaan yang terngiang di kepala kita bersama akankah pemikiran beliau membumi di nusantara ini lalu siapa yang meneruskan buah pemikiran beliau ?????? wallahu aklam.....

1 komentar:

Anonim mengatakan...

gus dur memang fenomenal...mau dilihat dari sudut pandang manapun tetap saja menarik,mulai dari joke-joke yang segar sampai tingkah laku yang bisa dibilang kontroversial. yang paling menarik salah satunya adalah sikap gur dur yang selalu mencoba untuk melindungi kaum-kaum yang tertindas, beliau akan berusaha sekuat tenaga untuk membelanya apapun resikonya,orang mau bilang dia antek amerika,kafir atau apapun beliau gak perduli..paling-paling beliau cuma menjawab " gitu ajja kok repot"... yang perlu kita pelajari mungkin adalah kelapangan dada kita untuk membela siapapun tanpa memperdulikan dia dari mana, orang islam ataukah bukan,,,orang kaya ataukah melarat...kalau dia tertindas ya dibela...toh hal itu selaras dengan agama yang salah satu ajarannya adalah khoirunnas anfa`uhum linnas...

Posting Komentar