4.23.2010

http://biasa- cangkruan.blogspot.com

4.14.2010

benderaku agamaku


seperti biasa sebelum beraktivitas cangkruan mampir dulu untuk ngopi terdekat. disana sudah ada beberapa ahlul kopi yang dengan syiknya nyeruput minuman kesukaan banyak kalangan tersebut. salah satu dolor( sebutan untuk penghobi kopi) yang sedari tadi membaca koran tiba-tiba berucap " gawat-gawat" dengan suara tertahan diiringi helaan nafas berat, ternyata kekagetan tersebut dipicu oleh berita dari surat kabar lokal yang menyebutkan adanya politikus yang mengkampanyekan jagoaanya dengan menyitir ayat dalam kitab suci untuk meyakinkan bahwa jagoan yang diberangkatkannya salah satu tokoh yang dekat dengan masyarakat, peduli terhadap kesengsaraan wong cilik, yang dengan janjinya akan mengentaskan kemiskinan di daerahnya, jika jagoaanya adalah ucup kelik maka yang terucap tidak lain akan dientasnya kemiskinan itu tepat diwahah garis kemiskinan...hehe

fenomena ini tentunya menjadikan kita berpikir apakah hal tersebut bukan sebuah bentuk politisasi agama? karena agama hanya dijadikan kendaraan politik untuk meraih dukungan semata dengan kata lain hanya meraih kekuasaan bukan sebagai tujuan mendekatkan diri kepada sang pencipta alam raya, hal ini bukankah sebuah bentuk pendangkalan terhadap konsep keberagamaan kita ataukah agama yang harusnya sebagai pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat justru menjadikan kita sebagai manusia pecinta dunia , sedangkan yang kita ketahui dalam politik itu tidak ada lawan maupun kawan yang abadi melainkan kepentingan yang abadi.....
selain pertarungan kepentingan oleh para aktor dan sutradara sebagai disainnya masih adakah pemimpin terlahir dari bumi majapahit ini yang menebarkan senyum kedamaian . semoga saja kita bisa mengambil hikmah dari setiap pelajaran hidup sutradara dan pemain politik kita ...wallahu a`lam bisshowab.

4.13.2010

Cerita sahabat sejati kopi dan rokok


Rokok yang biasanya menjadi sahabat sejati yang tak terpisahkan di sebuah warung kopi akhir- akhir ini ada wacana dipisahkan dengan fatwa "haram" sungguh mengagetkan bagi kita yang ahli hisap rokok ini, muncul pertanyaan dalam benak kita berapa petani tembakau yang akan kehilangan pekerjaan, berapa buruh pabrik yang akan di PHK, dan berapa negara dirugikan dari pembayaran cukai yang merupakan penyumbang terbesar pajak negara dengan kisaran 50 Trilliun setahunnya ironis memang.
fatwa yang dulu hanya dimiliki lembaga bernama MUI dengan kesakralannya dan selalu di tunggu-tunggu oleh masyarakat dalam menyikapi segala permasalah hidup tetapi hari ini bermunculan fatwa yang mengatasnamakan lembaga maupun ormas, situasi ini tentunya tidak luput dari bantuan media elektronik dan media masa dengan cepatnya menyebar kemasyarakat luas hingga masyarakat menjadi bingung olehnya.
cak bogie yang dengan enaknya berucap laya kok gak mikir sih pemimpin/ulama itu dengan enaknya membuat fatwa, dengan nada geram cak karto penjual kopi bersahut lawong ancene itu sponsor pesenan makanya enak ae ngomongnya kalau sudah gini kan yang rugi masyarakat lagi, mbok yao kalau buat fatwa itu jangan meresahkan masyarakat gitu, ya memang inilah realitas kelatahan kita dengan semakin bebasnya teknologi maupun informasi.
pengangguran terus meningkat yang disertai ribuan angkatan kerja baru akankah para petani buruh pabrik terpinggirkan lagi dinegara gemah ripah loh jinawi ini......tanya kenapa ???

4.12.2010

Secangkir kopi ditemani sebungkus rokok


siang ini mendung menghiasi cakrawala semakin enak menghilangkan kepenatan selepas melakukan pelatihan, tepatnya di warung kopi ditemani sebungkus rokok, maknyus terucap dari salah seorang sahabat sebut saja bogang nama akrabnya, lantas setelah itu dia berseloroh bahwa hari ini generasi muda kita banyak yang kehilangan jati diri terutama teman teman mahasiswa yang idealnya mereka sebagai agen perubahan (agen Of Change) mengapa tidak? lawong yang sekarang menyandang mahasiswa itu semakin bangga jika mereka itu dianggap modern mainnya selalu di mall, hiburannya di cafe sambil karaoke, terlebih lagi tidak mau bergaul dengan teman sebayanya di kampung yang tidak punya kesempatan untuk kuliah. ironis memang jika kita generasi muda yang disebut MAHAsiswa lupa akan tugas untuk belajar dan mengabdikan keilmuwan sebagai mandat sosial kepada masyarakat sehingga kelak mereka lulus menyandang gelar sarjana.
memang banyak lulusan sarjana disinyalir hanya mendapatkan ijasah saja namun tidak mampu bergaul dengan masyarakat luas apalagi bersaing dengan dunia kerja yang semakin sempit. akankah muncul enterpreneur- enterpreneur baru yang menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat luas dari kalangan mahasiswa kita ataukah mereka terus berjibaku sambil menawarkan ijasah dari perusahaan satu keperusahaan yang lain, ada sumbangan saran ataukah kita harus bertanya pada rumput yang bergoyang......?????

4.11.2010

Pemikiran Gusdur di bahas di warong kopi


masih terasa sekali kepergian seorang guru bangsa yang 100 harinya diperingati dengan pembacaan tahlil seluruh bangsa tak terkecuali di jombang sendiri ribuan orang bertahlil bersama dengan keluarga di pondok pesantren tebu ireng, kyai unik dan langka mungkin beliau salah satunya di 50 tahun terakhir yang ada di bumi nusantara ini siapa lagi kalau bukan Gus Dur sapaan akrab kyai haji Abdul Rahman Wahid yang dengan lugas dan ceplas- ceplosnya berucap, terutama menyoal pluralisme dan multikulturalisme.
tentunya tema ini menarik sekali diperbincangkan oleh tokoh muda diwarong kopi depan kampus tadi sore, sebut saja ulum mahasiswa jurusan ilmu ekonomi yang juga penganut gusdurian ini tetapi ada satu pertanyaan yang terngiang di kepala kita bersama akankah pemikiran beliau membumi di nusantara ini lalu siapa yang meneruskan buah pemikiran beliau ?????? wallahu aklam.....

cangkruan waroeng kopi pahit

Cangkruan dengan selalu memperbincangkan segala hal dengan tema "menarik" dari waroeng kopi

4.10.2010

cangkruan

segala persoalan mulai dari masalah dapur hingga masalah istana "bisa didiskusikan" hingga menemukan gambaran yang lengkap tentangnya